Public awareness of environmental
awareness increases. This is indicated by the environmental conservation
efforts intensified. If the preservation of the environment can also bring in revenue
would have been more enjoyable. There are so many types of businesses related
to environmental preservation. Can we call eco business. There are 3 methods we
need to know about eco business, namely: recycle (recycle), use (reuse) and
reduce or (reduce).
Kepedulian
masyarakat terhadap isu global warming ternyata menghadirkan berbagai macam
peluang usaha kreatif yang tentunya menghasilkan produk-produk unggulan yang
ramah lingkungan.
Maraknya
pelaksanaan program 3R (Reuse, Reduce, dan Ricycle) terbukti cukup efektif
untuk mengurangi dampak pemanasan global yang telah terjadi beberapa waktu
terakhir.
Kondisi
inilah yang mendorong sebagian besar masyarakat kini mulai beralih menjalankan
bisnis ramah lingkungan untuk memenangkan persaingan pasar yang ada.
Bisnis
apa saja sih yang termasuk dengan bisnis ramah lingkungan?
1.
Bisnis recycle sampah organic yg
cepat busuk spt makanan bekas, minuman bekas, yg menghasilkan bau yg dapat
diolah menghasilkan gas utk bahan bakar atau ditimbun untuk menjadi pupuk
organik.
2.
Bisnis konstruksi Tempat Penimbunan Akhir Sampah yang
luas, sangat efisien, ramah lingkungan dan terintegrasi dengan teknologi
pendaurulangan sampah menjadi pupuk, energi terbarukan, dan BBM dari sampah.
3.
Bisnis mobil dan kenderaan yang ramah lingkungan
seperti Hybrid Car yg menggunakan setengah tenaga listrik dan setengah tenaga
BBM. Atau murni mobil atau kenderaan listrik listrik spt motor listrik dan
kereta api listrik yg murni menggunakan energi listrik sebagai sumber geraknya.
Serta bisnis Stasiun Pengisian Bahan bakar Listrik (SPBL) nya sendiri.
4.
Bisnis penyediaan suplai listrik dari Pembangkit
Listrik Tenaga Gelombang Air. Yang didapat dari peletakan baling2 di daerah
dasar perairan spt selat, perairan yg sempit, daerah sungai yg deras airnya,
dan air terjun yg terjaga muara sungainya dari penebangan liar sehingga
gelombang air dapat memutar baling2 tersebut yg terhubung ke motor yg
menghasilkan energi terbarukan.
5.
Bisnis penyediaan kotak sampah sesuai kategori organik
(cepat busuk/basah) dan anorganik (lama busuk/kering) serta penyediaan kantung2
sampah dari plastik yg kuat dan tahan lama serta ramah lingkungan yg sangat
langka di perkotaan besar dan daerah2 wisata.
6.
Bisnis recycle sampah anorganik plastik, minyak dan
oli bekas menjadi BBM seperti solar, kerosine (minyak tanah) dan bahkan menjadi
plastik lagi. Bisnis recycle sampah anorganik logam spt besi dan kaleng2 logam
bekas utk diolah menjadi besi dan logam kembali.
7.
Bisnis penyediaan suplai listrik dari Pembangkit
Listrik Tenaga (Gelombang) Angin yang diambil dari baling2 di daerah yang kaya
dengan angin untuk menggerakkan baling2 tersebut yg memutar turbin utk
menghasilkan energi terbarukan.
8. Bisnis konstruksi rumah dan gedung yang ramah lingkungan dan hemat energi.
Dengan menyediakan ruang2 yg terbuka atau tambahan instrumen alamiah (spt
rumput di atap) untuk menjaga kehangatan ruangan yg mencegah pemanfaatan tenaga
pendingin berlebih serta memiliki penerangan alamiah yg cukup dari Pembangkit
Listrik Tenaga Surya/Matahari (PLTS). Air panas utk minum dan mandi juga
berasal dari PLTS tersebut sehingga dapat menghemat energi dengan sangat
signifikan.
9. Bisnis pariwisata Indonesia. Dengan mempercantik taman2 di perkotaan,
menjaga tingkat polusi perkotaan, memperindah jalan2 ke daerah terpencil,
memperkaya kota dan desa dengan pepohonan dan tanaman khas Indonesia, menjaga
kebersihan dan kesehatan air sungai, danau, dan pantai, serta menyediakan
fasilitas tour guide yg mengenal dan melestarikan kekayaan alam alami daerah
untuk menarik wisatawan lokal dan luar negeri untuk berwisata di Indonesia
tercinta ini.
10.Bisnis distribusi/pengangkutan sampah dari kotak2
sampah di perkotaan atau daerah2
penimbunan sementara sampah ke TPA sampah yg efisien dan terintegrasi dgn
teknologi pengolahan sampah yg baik dan ramah lingkungan.
Contoh nyatanya yaitu
Bisnis Ramah Lingkungan
Melalui Green Marketing
Green marketing adalah
pemasaran suatu produk yang diasumsikan sebagai produk ramah lingkungan.
Kegiatan ini telah dimulai sejak 1960 ketika Amerika Serikat (AS) memulai
gerakan lingkungan hidup modern dan menjadi pemimpin dunia untuk reformasi
lingkungan hidup. Green Consumerisme dimulai dari kesadaran konsumen
akan hak-haknya untuk mendapatkan produk yang layak dan aman sehingga tuntutan
terhadap produk ramah lingkungan semakin kuat. Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Dr. Ir. Damat, MP menyampaikan hal ini
dihadapan peserta seminar nasional "The Power of Green Marketing"
yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian
(Himatitan) Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Brawijaya (UB), Sabtu (6/4) di gedung Samantha Krida.
Dalam green
marketing, menurutnya perusahaan menggunakan bahan dan fasilitas yang tidak
merusak lingkungan selama proses produksinya. Karena itu produsen harus lebih
mengutamakan penggunaan bahan baku lokal, bahan segar serta eco-friendly.
"Produk hijau memberi keuntungan lebih sehingga konsumen bersedia membeli
dengan harga lebih mahal", kata dia. Diantara keuntungan tersebut adalah
menghemat harga karena penggunaan yang lebih lama, menunjang kesehatan serta
cita rasa yang lebih menarik. Beberapa perusahaan di Indonesia yang telah
melakukan Green Marketing diantaranya Yogya Supermarket (kantong belanja
yang hancur dalam dua tahun), Bank BNI (KPR Griya Hijau), serta Pertamina
(Biofuel).
Upaya berbasis lingkungan adalah upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan konsumen dengan cara mengembangkan produk-produk yang
sejalan dengan perubahan pandangan masyarakat tentang cara pemenuhan kebutuhan
yang lebih baik dan aman bagi lingkungan. Era bisnis lingkungan tidak berarti
menghambat produktivitas. Justru produktifitas itu harus sejalan dengan upaya
menjaga kualitas lingkungan.
Referensi: